Kerusuhan Mei 1998

tragedi 14-Mei-1998-header
Sejarah kelabu negeri ini pernah terjadi  di tahun 1998 silam. Ketika, Soeharto, presiden kala itu terpilih untuk kesekian kalinya. Masyarakat yang selama ini diam, menyimpan bara. Terjadilah amuk massa masif, terutama di wilayah Jawa.


Sebuah tuntutan agar Soeharto lengser didengungkan. Hampir setiap hari, kala itu, demonstrasi terus digelar. Tuntutannya satu: Soeharto turun dari tampuk kekuasaan. Dan ujungnya, 13-14 Mei 1998. Demontrasi besar-besaran di gelar di Jakarta. Hari itu Jakarta mencekam. Dan kerusuhan pun meletus.

Kerusuhan Mei 1998 Murni Operasi Militer!
Pemerintah tidak penah menindaklanjuti dengan proses hukum soal laporan investigasi disusun oleh Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Mei 1998. Namu.n anggota TGPF Sandyawan Sumardi mengatakan kasus Mei 1998 adalah tragedi kemanusiaan terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Dia memperkirakan kekacauan pada tanggal 13, 14, dan 15 itu menewaskan 1.880 orang!
“Jumlah korban jiwa itu sangat besar dibandingkan Perang Diponegoro,” kata Sandyawan di kantornya di bilangan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Pemerintah telah menyerahkan hasil penyelidikan TGPF Mei 1998 itu ke Kejaksaan Agung, namun sampai saat ini belum ditindaklanjuti hingga penyidikan.
tragedi 14-Mei-1998-01
Tragedi 14 Mei 1998, Ratusan Penjarah Tewas Terpanggang
Dia menuding Kejaksaan Agung tidak berniat menyelesaikan kasus kejahatan kemanusiaan itu dengan alasan menunggu terbentuknya Pengadilan Hak Asasi Ad Hoc.
Sandyawan menilai pemerintah sejatinya sejak awal tidak pernah menginginkan pembentukan TGPF. Tim ini terbentuk atas desakan negara-negara sahabat untuk mencari tahu penyebab kerusuhan dan penuntasannya. Komisi itu melibatkan semua departemen.
Lagi pula hasil dari temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan Presiden Habibie untuk mencari keterlibatan Prabowo dalam kerusuhan 1998, juga tidak pernah disampaikan ke masyarakat luas secara jelas.
Apa dan mengapa serta seberapa besar keterlibatan tokoh tentara seperti Prabowo, Wiranto dan juga tokoh-tokoh sipil lainnya seperti Amin Rais, Sri Bintang Pamungkas dan juga orang-orang yang mengadakan pertemuan dengan Prabowo di Markas Kostrad pada malam harinya. pada kerusuhan yang terjadi di tahun 1998 itu, semua tak jelas dan tak ada laporan resmi yang pasti.
Sampai sekarang misalnya, kasus pembunuhan dan pemerkosaan massal itu sungguh sulit diungkap. “Kerusuhan Mei adalah operasi militer murni,” Sandyawan menegaskan.
pahlawan-12-mei-98
Mahasiswa korban Tragedi Trisakti atau Trisakti Shootings pada tahun 1998
Mahasiswa mahasiswa yang Gugur sebagai pahlawan reformasi pada saat terjadinya Tragedi Trisakti adalah:
Elang Mulya, Mahasiswa Trisakti, Jakarta
Gugur dalam Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998
Hafidin Royan, Mahasiswa Trisakti, Jakarta
Gugur dalam Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998
Hendriawan Sie, Mahasiswa Trisakti, Jakarta
Gugur dalam Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998
Hery Hartanto, Mahasiswa Trisakti, Jakarta
Gugur dalam Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998
15 tahun tragedi Trisakti 3
Tabur bunga untuk mengenang 15 tahun Tragedi Trisakti atau Trisakti Shootings 1998
16 tahun tragedi Trisakti
Mengenang 15 tahun Tragedi Trisakti atau Trisakti Shootings 1998 di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta.
Mereka berempat tewas pada saat terjadi Tragedi Trisakti atau dikenal di dunia dalam bahasa Inggris sebagai Trisakti Shooting. Selain mereka berempat, ada banyak pula yang tewas  dan tak tercatat, yang tercatat lainnya hanya ada beberapa, diantaranya adalah:
  • Moses Gatotkaca. Masyarakat kelahiran Banjarmasin yang bekerja di Yogyakarta ini menjadi korban kekerasan pada saat terjadi kerusuhan di Yogyakarta pada tanggal 8 Mei 1998
  • Bernardus R Norma Irmawan, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya, Jakarta. Gugur dalam peristiwa Tragedi Semanggi pada tanggal 13 November 1998
  • Engkus Kusnadi, Mahasiswa Universitas Jakarta. Gugur setelah Tragedi Semanggi pada tanggal 13 November 1998
  • Heru Sudibyo, Mahasiswa penyesuaian semester VII Universitas Terbuka, Jakarta. Gugur setelah Tragedi Semanggi pada tanggal 13 November 1998
  • Lukman Firdaus, Pelajar Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) 3 Ciledug, Tangerang. Gugur setelah memperkuat barisan mahasiswa proreformasi di Jakarta, pada hari Kamis tanggal 12 November 1998 ia terluka berat dan meninggal dunia beberapa hari kemudian
  • Sigit Prasetyo, Mahasiswa Teknik Sipil YAI Jakarta. Gugur dalam peristiwa Tragedi Semanggi pada tanggal 13 November 1998
  • Teddy Wardani Kusuma, Mahasiswa Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Indonesia, Serpong. Gugur dalam Tragedi Semanggi pada tanggal 13 November 1998
kemudian …
  • Yap Yun Hap, Mahasiswa Universitas Indonesia, Jakarta. Gugur dalam peritiwa Tragedi Semanggi II pada tanggal 23 September 1999
  • Muhammad Yusuf Rizal, Mahasiswa FISIP angkatan 1997 Universitas Lampung, Lampung. Gugur tertembak di depan markas Koramil Kedaton, Lampung, pada tanggal 28 September 1999 saat melakukan unjuk rasa menentang penerapan UU PKB.
dan masih banyak lainnya…
16 tahun tragedi Trisakti 2
Mengenang 15 tahun Tragedi Trisakti atau Trisakti Shootings 1998 di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Temuan tim pencari fakta di beberapa kota, seperti Medan, Jakarta, Solo, Lampung, Palembang, dan Surabaya kian membuktikan keterlibatan militer. Dia menyebutkan kerusuhan di kota-kota itu selalu terjadi dengan sistematis, jumlah korban banyak, dan luas.
Meski begitu mantan Panglima ABRI Jenderal Wiranto dan bekas Komandan Jenderal Kopassus Letnan Jenderal Prabowo Subianto disebut-sebut bertanggung jawab dalam kerusuhan Mei telah membantah.
Pernyataan Prabowo tentang Kudeta diatas, harusnya juga menjadi momen penting kita sebagai warga negara yang menuntut kejelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi pada era itu.
doa di kuburan tragedi 1998
Ibu Sanu (sekitar 60 tahun), ibu dari seorang anak yang hilang dalam kerusuhan 13-15 Mei 1998, berdoa di depan sebuah makam pekuburan massal korban kerusuhan Mei 1998 di Pondok Rangon, Jakarta
Apalagi saat ini Prabowo maju menjadi capres pada pemilu 2014. Bisa jadi pun Wiranto ikut kembali.
Bijakkah calon pemimpin yang masih terbelenggu masalah sejarah kelam bangsa ini mengajukan diri untuk menjadi pemimpin bangsa???
Berapa banyak anak bangsa yang telah meregang nyawa pada tahun 1998 dari Sabang hingga Merauke untuk melepas rantai dari belenggu New Order atau Orde Baru agar jauh-jauh lebih bebas menerima dan mendapat segala informasi seperti sekarang?
Alangkah lebih Bijak jika calon pemimpin itu membersihkan namanya dari luka sejarah yang terjadi dalam proses kelam bangsa ini. Berilah pendidikan positif bagi rakyat dan generasi muda bangsa ini tentang bagaimana melihat seorang pemimpin.
Jangan biarkan sifat mudah melupakan sejarah yang dimiliki sebagian besar masyarakat menjadi kebiasaan dalam proses bernegara bangsa ini. Banyak kalangan berpendapat, sebaiknya tokoh-tokoh yang terlibat langsung dengan peristiwa seputar 21 Mei 1998, mengungkapkan apa yang mereka tahu dan rasakan.
ayah prabowo buka kartu
Dengan demikian masyarakat sendiri yang akan menilai siapa yang benar siapa yang tidak benar. Atau biarkanlah sejarah mengalir seperti apa adanya?
Yang jelas, menikmati alam reformasi atau perubahan yang sekarang anda nikmati, adalah berkat perjuangan dan pengorbanan jiwa mereka yang telah diculik dan dibunuh.
Namun para politikus yang kini juga lebih bergembira dialam kebebasan ini, sejatinya berdiri diatas linangan darah mereka, jika para politikus itu tak menghargai perjuangan reformasi, apalagi jika tak mau mengungkap kasus ini.
Bayangkan jika detik ini, Indonesia masih dipimpin diktator seperti di Korea Utara, yang rakyatnya terlihat selalu senang, namun sebenarnya tidak. Semua media dikebiri, seakan pemerintahnya selalu benar dan selalu membela rakyatnya yang jelas-jelas miskin dan terbelenggu serta tak dapat berbuat apa-apa akibat sangat takutnya kepada pemerintahnya sendiri.
Itulah sebabnya, jika memang ingin menjadi Pemimpin Bangsa dengan niat yang baik, maka awalilah dengan niat yang baik pula. Bersihkanlah nama dari noda sejarah. Karena rekam jejak atau track record, sejatinya tak akan pernah bisa dihapus. Karena Sejarah adalah Fakta, dan Fakta adalah Sejarah. Semoga bermanfaat. Wassalam. IndoCropCircles.com)
(sumbermerdeka / kompasiana / uniqpost.com / alloutabout.wordpress.com / ifeschool.wordpress.com / Tragedi Trisakti / Kerusuhan Mei 1998 /
majalahkonstan / edited, added, grammar: IndoCropCircles)

prabowo dan sby
Dua perwira ABRI, Prabowo Subianto dari keluarga Nasrani beretnis keturunan Tionghoa (kiri) dan Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) presiden ke-6 Indonesia.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Tinggalkan Sedikit Pesan Saran dan Kesan

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔