Pematang Reba PLN Paling Edan

Pematang Reba PLN Paling Edan - Pematang Reba adalah sebuah kelurahan di Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Walaupun secara resmi ibukota pemerintahan Kabupaten Indragiri Hulu berada di Rengat, namun Pematang Reba telah mulai dikembangkan sebagai pusat pemerintahan baru kabupaten ini. Oleh karena itu pusat pemerintahan seperti kantor Bupati dan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II dibangun di kota ini. Sebagai penunjang juga telah diadakan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah, institusi pemerintahan lain seperti Pengadilan, Departemen, Sekolah,terminal, pasar, sarana olahraga seperti lapangan golf, aula bulu tangkis dan lapangan sepak bola. Walaupun masih ada beberapa kelemahan seperti terbengkalainya pasar dan terminal, geliat pembangunan masih terus dilaksanakan.

Kecamatan Pematang Reba Di Senja Hari Saat Magrib Listrik Di Padamkan

Pematang Reba dipilih sebagai pusat pemerintahan baru karena letaknya yang strategis berada di Jalan Raya Lintas Sumatera. Sehingga seluruh akses masyarakat untuk keluar dan masuk kabupaten Indragiri Hulu maupun yang meneruskan perjalanan dari dan menuju Pekanbaru maupun Jambi akan melewati kota ini.

Nah, walau Pematang Reba sudah di anggap sebagai pusat pemerintahan Indragiri Hulu namun di berbagai sisi Pematang Reba selalu di belakangkan, salah satu bukti nyata yang terlihat dan menjadi suatu permasalahan bagi masarakat Pematang Reba yaitu masalah Penerangan ( PLN ). Sejumlah pelanggan PLN Cabang Rengat mengeluhkan pelayanan listrik di dua kecamatan, Rengatbarat (Pematang Reba) dan Pasirpenyu, karena listrik sering mati saat Magrib hingga pukul 21.00 malam. Kondisi ini membuat konsumen bertanya-tanya ini suatu yang di sengaja atau memang suatu kerusakan, hal ini terjadi bukan baru di bulan Juni 2012 saat ini tetapi sudah terjadi dari dulu bahkan bisa dikatakan ini sudah menjadi tradisi.

Dari informasi yang didapatkan dari surat kabar, Perusahaan Listrik Negara (PLN) membantah kalau di kawasan Indragiri Hulu terjadi pemadaman listrik. Humas PLN wilayah Riau Kepri, Suhatman kepada salah satu surat kabar pernah bertanya di kawasan mana saja yang padam dan berapa lama durasi padamnya listrik itu. "Saya sudah telepon rekan kami di sana, tak ada pemadaman kok," ujar Suhatman.Tapi darikenyataan yang ada  Lina (30), warga Perumnas Griya Sumatra. dijelaskanya  saat magrib listrik dari PLN sering padam dan tanpa pemberitahuan kepada pelanggan. "Kita takutnya alat-alat rumah tangga rusak jika listrik padam secara mendadak. Jika terjadi kerusakan akibat listrik padam tiba-tiba, siapa yang bertanggung jawab?" tutur Lina dengan nada tinggi. juga salah seorang warga Pematang Reba sendiri Heri (29), mengaku dirinya bahkan sampai mendatangi pos pelayanan PLN di Simpang Pematangreba dan menanyakan penyebab lampu mati saat Magrib. Namun petugas PLN tidak bisa menjelaskan secara rinci alasannya. "Mungkin pemadaman bergilir atau ada gangguan Bang," tutur sang petugas seperti ditirukan Heri, Senin (16/4/12) kepada wartawan Media Massa. Menyikapi masalah buruknya pelayanan PLN, Ketua Fraksi Demokrat di DPRD Inhu Adila Ansori, sangat menyesalkan hal tersebut. Katanya, program peningkatan pelayanan PLN tahun 2012 sudah digembor-gemborkan, namun tidak sesuai dengan kenyataan di lapanganm "Dirumah saya saja listrik PLN sering padam. Kita akan pertanyakan masalah ini ke pihak manajeman PLN," tegasnya.sejumlah wilayah di Inhu saat ini rata-rata sudah teraliri listrik PLN. Seiring meningkatnya jumlah pelanggan, diharapkan berbanding lurus dengan peningkatan pelayanan dari pihak PLN. Jika listrik padam tak menentu, maka banyak kerugian masyarakat, salah satunya adalah usaha warnet, fotocopy, dan usaha lain yang berhubungan atau sangat membutuhkan aliran Listrik.

Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) berkapasitas 20 mega watt (MW), bertempat di Kecamatan Lirik Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Pengoperasianya dilakukan secara resmi oleh Direktur operasi PLN pusat Harry Jaya Pahlawan, Rabu 2 Mai 2012, Peresmian yang urung dilakukan oleh Gubernur Riau Rusli Zainal sebagaimana rencana semula tersebut, ditandai dengan penanda tanganan prasasti dan penekanan tombol sirine. Direktur operasi PLN pusat Harry Jaya Pahlawan mengatakan, dengan diresmikanya PLTMG berkapasitas 20 MW diharapkan dapat mengatasi krisis listrik yang selama ini dihadapi. "Dengan 6 unit engine, Yang setiap unitnya berkapasitas 3,5 MW di PLTMG Lirik ini. Dapat memasok kebutuhan listrik di Inhu dan kabupaten tetangga,"  Sebagai PLTMG pertama yang ada di Inhu, tentunya selain merupakan kebanggaan bagi Inhu. Juga merupakan solusi baik dalam penggunaan bahan bakar maupun pasokan energi listrik, yang menjadi kendala selama ini.tetapi kenyataan nya tidak seperti demikian listrik selalu saja dipadamkan bahkan makin tambah parah, ini terbukti pada bulan juni 2012 setiap hari paling kurang 5 jam pemadaman listrik di daerah Pematang Reba dan sekitarnya. tidak sesuai dengan janji Pihak PLN yaitu pada bulan Mai PLN Cabang Rengat berjanji akhir Mei 2012, tidak ada lagi pemadaman mendadak di wilayah Rengat dan sekitarnya. Dengan syarat adanya komitmen dari masyarakat untuk merelakan pohon miliknya yang berada di sekitar jaringan ditebang petugas PLN. Penegasan tersebut disampaikan Manajer PLN Cabang Rengat Agustian, saat bertemu dengan aktivis dari Gerakan Anti Mati Lampu (GERAM) bertempat di kantor PLN Rayon Rengat, Rabu 16 Mai 2012. “Kita targetkan akhir Mei ini sudah dapat diatasi dan tidak ada lagi pemadaman mendadak, asalkan masyarakat dapat merelakan pohon yang ada di sekitar jaringan dapat ditebang sehingga ketika cuaca ekstrim tidak mengenai jaringan,” ujarnya. tapi itu hanya Janji janji palsu seperti lagu dangdut (Jambu). Siapa yang salah, siapa yang bodoh dan siapa yang dibodoh bodohi ? Allahualam biarlah yang maha kuasa saja memberikan keadilan buat masyarakat Pematang Reba dan sekitarnya.
Sesuai dengan Judul Pematang Reba PLN Paling Edan itu memang, PLN Pematang Reba Edan !!!

Dari Berbagai Sumber

Share this :