Jelang laga final pada 30 Juni mendatang, pelatih Italia Cesare Prandelli menyatakan timnya siap menumbangkan hegemoni Spanyol di Eropa.
Prandelli dalam jumpa pers, Jumat (29/6) waktu setempat, menyatakan laga melawan Spanyol adalah pertandingan yang sangat dinantikan, terlebih Spanyol merupakan sang juara bertahan. Dalam kesempatan tersebut, ia juga memuji performa apik anak asuhnya yang mampu melangkah mulus ke final.
Meski Italia mempunyai masa istirahat yang relatif sempit, Prandelli menyatakan kesiapan timnya dalam laga yang akan digelar di Olimpyski Stadium di Kota Kiev. Ia optimistis Italia dapat meredam kolektifitas Spanyol, seperti yang mereka lakukan terhadap Jerman. Terlebih, mereka sempat bertemu di fase Grup C saat Italia mampu menahan imbang Spanyol 1-1.
Sementara itu, tim matador yang juga menggelar jumpa pers di Kiev, Ukraina, memuji keberhasilan Italia melangkah ke babak final, terlebih mampu menundukkan Jerman yang digadang-gadang jadi lawan ideal Spanyol di final.
Gelandang Spanyol yang bermain bagi barcelona, Cesc Fabregas, menyatakan Italia merupakan tim dengan tradisi juara yang kuat. Karena itu laga final nanti akan jadi laga yang sengit. Spanyol tidak akan mudah memenangi laga. Fabregas menambahkan, nyawa permainan Italia ada di Andrea Pirlo. Jika ingin menang, para pemain Spanyol harus mematikan pergerakan gelandang Juventus tersebut.
Spanyol diuntungkan dengan masa istirahat yang relatif panjang dibandingkan Italia. Di partai final, Spanyol masih akan menerapkan skema tiki taka guna membongkar kesolidan benteng catenaccio Italia.
Jika mampu menaklukkan Italia di final, Fabregas dan kawan-kawan menorehkan sejarah sebagai negara pertama yang mampu meraih titel juara Eropa dua kali berturut-turut.
0 Komentar
Tinggalkan Sedikit Pesan Saran dan Kesan
Penulisan markup di komentar